Bahwa pada kisah Nabi Musa
Alaihissalaam dengan Fir’aun terdapat banyak pelajaran yang ajaib, yang
menjelaskan kepada setiap penyeru ke jalan Allah, bahwa bagaimanapun kejahatan
dilancarkan tipu daya dan persekongkolannya dan bagaimanapun berkuasanya
kejahatan, seorang muslim tetap mengupayakan dakwah ke jalan Allah dengan penuh
keyakinan dan harapan bahwa Allah akan membela agama-Nya dan menampakkan
kalimat-Nya. Dan bagaimanapun dahsyatnya kejahatan sesungguhnya yang demikian
itu tidak membuat surut seorang muslim dari jalan kebenaran dan berdakwah ke
jalan-Nya.
Dan pada kisah ini juga terdapat penghibur bagi seorang
mu’min bahwa Allah akan memenangkan agama-Nya dan menampakkan kalimat-Nya dan
bahwa pada yang demikian ini benar-benar terdapat peringatan kepada pihak-pihak
yang berlarut-larut di dalam kesesatan mereka dan kesewenang-wenangan mereka,
hendaknya segera mereka sadar sebelum tidak ada lagi kesempatan. Dan bahwa
siapa saja yang berjalan di atas garis Fir’aun yan terlaknat –yang kufur kepada
Allah dan membunuhi para wali-Nya-, maka jalannya adalah jalan Fir’aun. Allah
Subhanahu Wa Ta’ala berfirman tentang Fir’aun:
“Sesungguhnya
Fir’aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya
berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak
laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka.Sesungguhnya
Fir’aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan”. (Qs. Al Qashash: 4)
Dan apabila kita memperhatikan peristiwa yang menimpa
saudara-saudara kita seagama di Gaza Palestina dan apa-apa yang menimpa mereka
dari pembunuhan, pengusiran, tindak kesewenang-wenangan, permusuhan, penindasan
dan kebrutalan yang tidak pernah ada di dalam sejarah, ini adalah peristiwa
yang menyakitkan, luka-luka yang memilukan, ini adalah penyiksaan yang besar
dan senjata-senjata canggih yang menghantam senjata-senjata lemah yang tidak
mampu dan tidak memiliki kekuatan selain kekuatan hati-hati mereka dan
kesabaran dan ketabahan mereka di hadapan tantangan yang luar biasa ini dan di
hadapan kebrutalan yang sadis ini, seseorang akan mengetahui bahwa kedzaliman
pasti ada batasannya, dan bagaimanapun dahsyatnya suatu kedzaliman dan
bagaimanapun suatu kedzaliman berbuat pastilah ada ajalnya.
Sesungguhnya Allah telah menghukum Fir’aun dan mencabut
kekuasaan dan kerajaannya dan menenggelamkannya di lautan dan membinasakannya.
Sesungguhnya Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu.
Sesungguhnya kedzaliman dan tindak kesewenang-wenangan
ini, (tragedi) yang tidak ada sisi benarnya sama sekali, merupakan pertanda
akan suatu kebaikan yang dinanti-nanti seorang muslim. Maka wajib bagi setiap
muslim untuk berbaik sangka kepada Rabb-nya dan menyadari bahwa tragedi ini
merupakan putusan Allah dan takdir dari-Nya.
“Tiada sesuatu bencanapun yang menimpa di bumi
dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab
(Luhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.Sesungguhnya yang demikian itu
adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka
cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira
terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu.Dan Allah
tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri”. (Qs. 57:
22-23)
Sesungguhnya kemenangan itu ada di Tangan Allah!
Kemenangan itu ada di Tangan Allah!
“Jika Allah
menolong kamu, maka tak ada orang yang dapat mengalahkan kamu; dan jika Allah
membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat
menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu Karena itu hendaknya kepada Allah
saja orang-orang mu’min bertawakkal”. (Qs. 3:160)
Sesungguhnya hal ini merupakan tragedi yang benar-benar
menyakitkan seorang muslim apabila dia mendengarnya atau menyaksikannya, dia
akan menyaksikan kebatilan.
(Beliau menambahkan):
Kemana HAM dan PBB kemana perginya mereka di hadapan
kedzaliman dan kesewenang-wenangan ini. Ini semua semakin meyakinkan bahwa
musuh-musuh Islam senantiasa bersekongkol dalam satu barisan di hadapan agama
ini dan di hadapan akidah ini.
Maka bersabarlah ummat Islam di atas agama mereka dan
bantulah saudara-saudara mereka dengan doa agar mengokohkan pijakan-pijakan
mereka dan memperbaiki hati-hati mereka dan menyatukan kalimat mereka dan
hendaknya mereka membantu saudara-saudara mereka dengan apa saja yang ia mampu
dari bantuan-bantuan, sesungguhnya mereka dalam kondisi sangat membutuhkan
bantuan.
Sesungguhnya ini merupakan bukti akan persatuan ummat dan
bahu-membahunya mereka dengan saudara-saudara mereka. Karena kaum mukminin
bagaikan bangunan yang saling kuat menguatkan dan bagaikan satu tubuh apabila
satu anggota tubuh ada yang sakit seluruh tubuh ikut merasakan panas dan bergadang.
Dan Maha Benar Allah:
“Sesungguhnya kamu
dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang
beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik”. (Qs. Al Maidah: 82)
Mereka orang-orang Yahudi yang mengingkari risalah Nabi
mereka Musa Alaihissalam dan melakukan berbagaimacam kebatilan, mereka adalah
musuh segenap makhluk, Allah berfirman;
“Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah
memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan dimuka bumi dan Allah tidak menyukai
orang-orang yang membuat kerusakan. (QS. 5:64)
Maka wajib bagi setiap muslim untuk kembali kepada Allah
dan bertaubat dari segenap dosa dan kemaksiatan. Dan wajib bagi saudara-saudara
kita di Palestina untuk bersatu dan menyatukan hati dan berdiri dengan kuat dan
bersatu di hadapan tantangan besar ini maka semoga Allah mendatangkan keputusan
dari sisi-Nya dan semoga Allah memberi jalan keluar dari kondisi ini dan
mengangkat bencana ini sesungguhnya Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu.
Ceramah ini dikutip dari khutbah beliau di Masjid Al Imam
Turki bin Abdillah di Riyadh hari Jum’at 5/1/1430 H, pada ceramah ini beliau
berbicara tentang hijrah nabawiyah, sebab-sebab dan hasil-hasilnya dan juga
tentang hari ‘Asyura dan kisah Nabi Musa dengan Fir’aun serta
pelajaran-pelajaran dan ibrah darinya.
0 komentar:
Posting Komentar